Selasa, 18 Maret 2014

PEMASANGAN PARTISI GYPSUM



Kali ini saya akan membahas tentang pemasangan Partisi Gypsum.
 Partisi adalah pembagian suatu ruangan menjadi beberapa bagian, misalnya kita ingin membagi ruangan yang cukup besar menjadi 2 yaitu untuk ruang keluarga dan ruang kerja kita.

 Partisi ada beberapa macam yaitu;
1. Partisi Gypsum
2. Partisi Kayu
3. Dinding Tembok
4. Sketsel
5. Folding Door

Material yang di pergunakan :
1. Rangka Hollow 4x4 & 4x2
2. Skrup gypsum 2cm & 5 cm
3. gypsum 9 mm or 12 mm
4. kain tip
5. Coumpond
6. Paku beton 5 cm
7. peredam


Peralatan yang di butuhkan :
1. Bor & driver / obeng kembang (+) ( agar cepat pake bor yg ujungnya driver +)
2. Gergaji besi / gunting seng ( untuk memotong besi hollow)
3. Scraf ( untuk mengaplikasikan coumpond)
4. steger
5. Benang lot
6. Amplas

Cara pemasanganya;
1  Pasang rangka hollow jarak 60cm sesuai keinginan jangan lupa di lot (agar tidak miring)
    seperti gambar di bawah ini


2 Pasang gypsum dengan skrup gysum 2mm sebelah saja di setiap rangka hollow
   seperti gambar di bawah ini

3  Pasang peredam Glasswoll/rockwoll
4 Pasang gypsum sebelahnya lagi
5 Coumpond setiap sambungan dan bekas skrup
6 tempel kain tip disetiap sambungan gypsum yg sudah di coumpond agar setiap gypsum
       merekat menjadi satu
    7 coumpond kembali diatas kain tip sampai halus, kalo belum halus di amplas
    8 Partisi sudang siap untuk di finishing

                               berikut saya berikan video cara pemasangan partisi dinding gypsum

STRUKTUR ATAS (UPPER STRUCTURE) DAN STRUKTUR BAWAH (LOWER STRUCTURE)


Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah (lower structure) dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower structure) yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas (upper structure) adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.
Suatu bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria kekuatan (strenght), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability).
Beban-beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load) menjadi bahan perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan besar dan arah gaya-gaya yang bekerja pada setiap komponen struktur, kemudian dapat dilakukan analisis struktur untuk mengetahui besarnya kapasitas penampang dan tulangan yang dibutuhkan oleh masing-masing struktur (Gideon dan Takim, 1993).
Perencanaan struktur atas harus mengacu pada peraturan atau pedoman standar yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang, yaitu Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton nomor: SK SNI T-15-1991-03, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung tahun 1983, dan lain-lain (Istimawan, 1999).

Pengertian Struktur Atas (Upper Structure)
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok,dinding geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.
Komponen-Komponen Struktur Gedung Bagian Atas
1. Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.
       a.      Kolom Utama
       b.    Kolom Praktis
2. Balok
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal
3. Plat Lantai 
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
     a.       Besar lendutan yang diijinkan
     b.      Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
     c.       Bahan konstruksi dan plat lantai
Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat (Szilard, 1974)
  a.        Pelat kaku
  b.        Membran
  c.         Pelat flexibel
  d.        Pelat tebal
Bahan untuk Plat lantai dapat dibuat dari :
a.        Plat Lantai Kayu
b.        Plat Lantai Beton
c.         Plat Lantai Yumen ( Kayu Semen )
                   Sistem plat lantai
     a)      Sistem Pelat SatuSistem
     b)      Pelat Dua Arah
4. Tangga
Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu tangga dengan bentangan arah horizontal, tangga dengan bentangan ke arah memanjang, tangga terjepit sebelah (Cantilever Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah., tangga spiral (Helical Stairs), dan tangga melayang (Free Standing Stairs).
Bagian-Bagian struktur tangga :
     a)      Ibu Tangga
     b)      Anak Tangga
                   Jenis-jenis tangga menurut strukturnya :
a.        Tangga Plat
b.        Tangga Balok
c.         Tangga kantilever
5. Dinding Geser
Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever tipis yang langsing vertikal, untuk digunakan menahan gaya lateral. Biasanya dinding geser berbentuk persegi panjang, Box core suatu tangga, elevator atau shaft lainnya. Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau shaft guna menahan beban lateral tanpa mengganggu penyusunan ruang dalam bangunan.

6. Atap
            Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik (mikrokosmos/makrokosmos).
Permasalahan atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah satu bagian terpenting. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup. Penopang rangka atap adalah balok kayu / baja yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda.
a. Kuda – kuda
            Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda – kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Umumnya kuda-kuda terbuat dari :
·         Kuda-kuda kayu
Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12 m.
·         Kuda-kuda bambu
Pada umumnya mampu mendukun beban atap sampai dengan 10 m.
·         Kuda-kuda baja
Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapar mendukung beban atap sampai beban atap sampai dengan bentang 75 m, seperti pada hanggar pesawat, stadion olahraga, bangunan pabrik, dan lain-lain.
·         Kuda-kuda dari beton bertulang
Dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 m.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).

Struktur Bawah Bangunan

 

Struktur bawah gedung umumnya terdapat beberapa pekerjaan, yaitu:
  • Pondasi (pancang, bore pile, telapak, dll)
  • Galian tanah
  • Pile cap dan sloof
  • Raft Fondation (jika ada)
  • Dinding penahan tanah / retaining wall
  • Waterproofing (umumnya waterproofing membrane atau integral)
  • Urug tanah kembali dan pemadatan tanah


1. Pondasi
Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban - beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.

Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan. Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang sangat penting, karena fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, maka proses pembangunannya harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:
1.         Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah.
2.         Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak)
3.         Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca
4.         Tahan terhadap pengaruh bahan kimia
Jenis-jenis struktur bawah (Pondasi)
Secara umum jenis-jenis struktur bawah (pondasi) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
pondasi dangkal, sumuran, dan pondasi dalam.
1. Pondasi dangkal
Yang dimaksud pondasi dangkal adalah apabila kedalaman alas pondasi (Df) dibagi
lebar terkecil alas pondasi (B) kurang dari 4, (Df/B < 4). Jenis pondasi ini digunakan
apabila letak tanah baik (kapasitas dukung ijin tanah > 2,0 kg/cm2) relatif dangkal
(0,6-2,0 m)
2. Pondasi dalam
Apabila lapisan atas berupa tanah lunak dan terdapat lapisan tanah yang keras yang dalam maka dibuat pondasi tiang pancang yang dimasukkan ke dalam sehingga mencapai tanah keras (Df/B >10 m), tiang-tiang tersebut disatukan oleh poer/pile cap.

Struktur bawah bangunan pondasi terdiri dari pondasi dan tanah pendukung pondasi. Pondasi berfungsi untuk mendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan beban bangunan tersebut kedalam tanah dibawahnya. Suatu sistem pondasi harus dapat menjamin, harus mampu mendukung beban bangunan diatasnya, termasuk gaya-gaya luar seperi gaya angin, gempa, dll. Untuk itu pondasi haruslah kuat, stabil, aman, agar tidak mengalami penurunan, tidak mengalami patah, karena akan sulit untuk memperbaiki suatu sistem pondasi.

Akibat penurunan atau patahnya pondasi, maka akan terjadi :
1.  Kerusakan pada dinding, retak-retak, miring dan lain –lain
2.  Lantai pecah, retak, bergelombang
3.  Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan lain.

Suatu sistem pondasi harus dihitung untuk menjamin keamanan, kestabilan bangunan diatasnya, tidak boleh terjadi penurunan sebagian atau seluruhnya melebihi batas-batas yang diijinkan. Pembuatan pondasi dihitung berdasarkan hal-hal berikut :
1. Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal.
2.  Jenis tanah dan daya dukung tanah.
3.  Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat.
4.  Alat dan tenaga kerja yang tersedia.
5.  Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan.
6.  Waktu dan biaya pekerjaan.

Hal yang juga penting berkaitan dengan pondasi adalah apa yang disebut soil investigation , atau penyelidikan tanah. Pondasi harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras dan padat.
Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah keras dan besar tegangan tanah/ daya dukung tanah, maka perlu diadakan penyelidikan tanah, yaitu dengan cara :
a. Pemboran (drilling) : dari lubang hasil pemboran (bore holes), diketahui contoh-contoh lapisan tanah yang kemudian dikirim ke laboraturium mekanika tanah.
b. Percobaan penetrasi (penetration test) : yaitu dengan menggunakan alat yang disebut sondir static penetrometer. Ujungnyaberupa conus yang ditekan masuk kedalam tanah, dan secara otomatis dapat dibaca hasil sondir tegangan tanah (kg/cm2).

2. GalianTanah

Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.

Apabila pada lokasi yang akan dijadikan bangunan terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi atau instansai yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Kontraktor harus mengisi/ mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-longosoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.

Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut.

3. Struktur Basement

Konstruksi basement sering merupakan solusi yang ekonomis guna mengatasi keterbatasan lahan dalam pembangunan gedung. Tapi sebagai struktur bawah tanah, desain maupun pelaksanaan konstruksi basement perlu dilakukan dengan memperhitungkan banyak hal. Disamping aspek teknis dari basement itu sendiri, tidak kalah pentingnya adalah aspek lingkungannya. Mutu pekerjaan pada konstruksi basement akan sangat mempengaruhi umur dari basement tersebut.

Pengendalian terhadap mutu terpadu sangat diperlukan untuk mencapai produk konstruksi mutu tinggi dan dapat diandalkan. Beberapa hal yang berkaitan dengan galian Basement yang perlu diperhatikan adalah beban dan metode galian. Beban tersebut biasanya berupa beban terbagi rata, beban titik, dan beban garis dan beban terbagi rata memanjang. Sedangkan metode galian dimana dibagi menjadi: open cut, cantilever, angker, dan strut.

Pemilihan metode galian disesuaikan dengan perencanaan bangunan dan konsdisi di lapangan. Pada metode galian basement ada beberapa factor yang perlu diperhatikan antara lain: jenis tanah, kondisi proyek, muka air tanah, besar tekanan tanah yang bekerja, waktu pelaksanaan, analisa biaya dan sebagainya.

Beberapa masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembuatan galian basement, seperti penurunan permukaan tanah disekitar galian yang dapat menyebabkan kerusakan structural pada bangunan dekat galian, fan retaknya saluran dan sarana yang lain. Salah satu penyebabnya adalah penurunan permukaan air tanah disekitar galian akibat pemompaan selama konstruksi. Untuk mencegah masalah yang timbul maka metode pemilihan dewatering sangan menentukan.

Kamis, 15 November 2012

Si Hitam Manis Seger Yang Bikin Ngiler


Purworejo merupaka kabupaten yang memiliki banyak kekayaan diberbagai bidang. Walaupun tidak banyak yang tahu, sebenarnya banyak pahlawan bangsa yang berasal dari purworejo salah satunya adalah Jendral A. Yani. Di bidang pendidikan Purworejo memiliki Beberapa pergueuan tinggi dan sekolah unggulan (RSBI) yang salah satunya adalah SMK NEGERI 1 PURWOREJO yang merupakan sekolah kejuruan terbaik di Purworejo.

Dibidang pariwisata purworejo memiliki beberapa ikon pariwisata yang indah antara lain : pantai ketawang, pantai jati malang, Goa Seplawan, Curuk Muncar dan masih banyak lainnya.


Bagi penikmat kuliner, Purworejo juga menyuguhkan berbagai macam kuliner khas Purworejo yang tentunya akan menggoyang lidah anda. Salah satu minuman khas dari purworejo yang tentunya segar dan lezat adalah Si Hitam Manis “Dawet Hitam atau Dawet Ireng Khas Purworejo”. Dawet ini disebut ireng karena cendol yang dipakai warnanya tidak seperti umumnya dipakai, warna cendolnya ini adalah ireng (hitam) dengan juruh (kuah) gula merah dicampur santan. Berbeda dengan Dawet kebanyakan, dawet ireng cenderung maregi (bikin kenyang).

Sudah pernahkah anda  mencoba es dawet ireng?
Sebenarnya bagi warga yang berdomisili di Purworejo tentunya tak asing lagi dengan dawet ireng, minuman khas Purworejo, tapi jangan bayangkan akan mendapati minuman khas daerah Purworejo ini di sebuah restoran mewah. Dawet ireng akan banyak kita jumpai di daerah pinggiran jalan raya arah Purworejo-Kebumen. Dengan hanya memakai gubuk yang relatif kecil berukuran sekitar 4×5 meter, suasana yang berada di pinggir jalan dan tepi sawah-sawah akan menambah kenikmatan kita menyantap minuman “menggiurkan” ini. Kondisi lapak dawet ireng tersebut justru menjadi media pencitraan diri, ekspresi gaya hidup dan sarana katarsis bagi orang-orang kota yang suntuk diteror pekerjaan. Dawet Ireng mampu menggambarkan dengan jelas fenomena itu. Minuman ini tersebar luas dipinggir-pinggir jalan raya Purworejo terutama di pinggir jalan daerah Butuh dan Bayan. Rasanya yang sangat manis dan mengenyangkan merupakan ciri khas dari dawet ireng ini.Dawet ireng merupakan minuman berjenis dawet tetapi dengan cendol yang berwarna hitam legam. Kekhasan lain dari Dawet Ireng ini adalah adanya Gambar Wayang Semar dan Gareng di kedua sisi Gerobak pedagang.
Gambar Semar dan Gareng Di sisi kiri dan Kanan lapak Dawet
Proses pembuatannya sangat alami yaitu diolah dengan tangan dan tak menggunakan bahan pewarna kimia. Warna hitam untuk cendol dibuat dari daun padi kering (oman) yang dibakar sampai menjadi abu, kemudian abu dicampur dengan air dan menghasilkan warna hitam. Sedangkan cendolnya terbuat dari sagu atau tepung ketan hitam bukan dari tepung beras seperti cendol hijau biasa. Sedangkan pemanisnya tidak menggunakan pemanis kimia melainkan menggunakan pemanis alami yakni dari gula aren.
Dari ceritanya, konon dawet Ireng awal mulanya dipasarkan oleh Mbah Ahmad sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan butuh, Purworejo. Yang samoai sekarang masih terdapat kiosnya. Dawet Ireng sekarang ini ini sudah melanglang sampai ke luar purworejo antara lain daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta dan lain lain. Diberbagai daerah dawet ireng sering dipesan dalam jumlah besar misalnya untuk acara hajatan.

Dalam penyajiannya jumlah cendol ireng jauh lebih banyak dibanyik kuahnya (santan dan air gula aren), kemudian ditambah es, yang akan membuat kita segar dan kenyang!.

Peserta 11.999 orang Minum Dawet di Butuh, Purworejo
Pemerintah harus lebih giat mempromosikan Dawet Ireng di berbagai daerah sehingga kota Purworejo akan terkenal dengan Kulinernya yakni Dawet Ireng. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mempopulerkan dawet ireng akhir-akhir ini adalah acara Minum Dawet Hitam yang diikuti 11.999 orang yang diselenggarakan di lapangan sepak bola kecamatan butuh beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 22 September 2012 dan memecahkan rekor muri.
           
Kali ini Purworejo mencatatkan diri di MURI setelah  jumlah peminum  tercatat 11.999 anak. Artinya, terjadi pemecahan rekor melampaui rekor MURI sebelumnya yang disandang Kabupaten Banjarnegara yang tercatat diikuti 9.104 peserta. Acara tersebut diselenggarakan Komite Pembangunan Gedung Sentra Pemuda (GSP) Tjokronegoro yang diketuai RM Abdullah. Kegiatan ini dihadiri perwakilan MURI Paulus Pangka SH, Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Ketua DPRD Yuli Hastuti, Camat Butuh Wahyu Jaka Setya, dan masyarakat Kecamatan Butuh yang dikenal sebagai sentra dawet ireng (hitam).

Dawet hitam merupakan minuman khas sekaligus ikon kuliner Kabupaten Purworejo yang berasal dari Desa Butuh. Acara itu diikuti para pejabat di lingkungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), jajaran Muspika, perangkat desa, serta ribuan siswa dari SD hingga SMA. Selain itu, para pemuda dari Karang Taruna serta masyarakat umum juga ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Pemecahan rekor MURI minum dawet hitam itu, menurut Pangka, teregistrasi di Muri dengan nomor 5590. Selesai dicatat, Paulus Pangka menyerahkan sertifikat Rekor MURI kepada Mahsun Zain. Sertifikat juga diberikan pada panitia Butuh Exkpo dan Ketua Komite GSP Tjokronegoro R M Abdullah.
"Pemecahan rekor MURI minum dawet sebelumnnya dipegang Kabupaten Banjarnegara. Untuk memecahkan rekor sebelumnnya, minimal 10 persen harus lebih tinggi dari jumlah peminum di Banjarnegara. Setelah kami hitung, jumlahnya mencapai 11.999 peminum," jelas Pangka.
Sebelumnya Pangka sempat bertanya kepada bupati, untuk dana minum dawet pemecahan rekor MURI ini dananya dari mana. Oleh bupati dijawab kalau dananya dari sponsor.Pemecahan rekor MURI minum dawet hitam didanai sponsor dan swadaya panitia, dan tidak menggunakan dana APBD. "Tidak menggunakan uang APBD, melainkan dari swadaya panitia dari sponsor," paparnya.
Bupati Purworejo Mhasun Zain mengatakan, dawet hitam khas Butuh akan dipatenkan. Ini menyusul Kambing Peranakan Ettawa dari Kaligesing dan kesenian tari Dolalak yang sudah dipatenkan lebih dulu.
"Kalau sudah dipatenkan tentu aman. Negara tetangga seperti Malaysia tidak akan mungkin bisa mencaplok kekayaan budaya kita," tegasnya.
Mahsun berharap, setelah pecahnya rekor MURI, dawet hitam Purworejo lebih berkembang dan bisa mengangkat ekonomi kerakyatan. Menurutnya, pemecahan rekor MURI tersebut sebagai upaya promosi lebih luas.
“Sebenarnya, sudah terkenal. Hanya upaya pemecahan rekor ini untuk lebih terkenal. Kan lebih bagus," katanya.
Peserta Fahrul Ulum Hasan, 11, siswa SD Lubang Kidul, Butuh mengaku, diirnya senang ikut minum dawet rame-rame.
"Rasanya manis dan terasa nikmat. Apalagi minumnya bersama-sama, terasa lebih enak," katanya polos.
Dawet hitam ini sudah ada tahun 1947 di Desa Butuh, Kecamatan Butuh, Purworejo. Minuman tradisional ini terbuat dari tepung sagu dan untuk pewarna dawet menggunakan pewarna alami omen (gagang padi-Red) yang dibakar. Caranya, tepung dimasak sekitar 30 menit. Setelah matang lalu ditiriskan untuk dicetak menjadi dawet. 
Dawet berwarna hitam karena omen dicampur santan dan sirup gula aren. Sebagai variasi, dawet bisa diminum dengan campuran potongan buah nangka, tape hijau, serta es.


Berikut akan saya paparka cara pembuatan ataupun resep dari Dawet Ireng Khas Purworejo Agar anda dapat membuatnya sendiri Di rumah. Sajikan dengan es untuk mendapat rasa segar dan lebih nikmat. resep minuman segarBerikut Resep dawet Ireng Komplit dan cara bikin nya:

BAHAN: 

BAHAN dawet:

  • 50 gram tepung sagu
  • 60 gram tepung beras
  • 600 ml air
  • 1 sendok teh garam
  • 1 1/2 sendok makan (3 gram) abu merang dan 50 ml air, dilarutkan, disaring
  • 1 sendok teh garam
  • 1/8 sendok teh pewarna hitam


BAHAN sirup:

  • 250 gram gula merah, disisir
  • 2 lembar daun pandan
  • 250 ml air
  • 1/4 sendok teh garam
  • 250 gram gula merah, disisir
  • 250 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • 3 buah nangka, dipotong-potong
  • 2 lembar daun pandan
  • 1/4 sendok teh garam


BAHAN KUAH SANTAN:

  • 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
  • 2 lembar daun pandan


BAHAN PELENGKAP:

  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 lembar daun pandan


CARA MEMBUAT:
  1. §  Sirup gula jawa: rebus semua bahan hingga mendidih dan gula larut. Saring. Sisihkan
  2. §  Santan: Campurkan santan dengan garam. Sisihkan.
  3. §  Larutkan tepung sagu dengan 1.5 lt air hingga rata. Bila perlu saring dengan kain. Sisihkan.
  4. §  Bakar merang hingga jadi abu, rendam dengan 1 lt air. Aduk hingga berwarna hitam. Saring dengan kain.
  5. §  Rebus larutan merang hingga mendekati mendidih. Sebelum mendidih masukkan adonan sagu. Aduk-aduk hingga jadi seperti bubur. Aduk konstan hingga matang.
  6. §  Siapkan baskom berisi air dingin, dan saringan/cetakan dawet. Panas-panas ambil bubur merang yang telah matang secukupnya. Taruh di cetakan, tekan dengan papan yang lebih kecil ukurannya dari diameter saringan. Biarkan bubur merang lolos lewat lubang-lubang kecil saringan tepat di air dingin. Lakukan hingga semua ‘tersaring’. Tiriskan.
  7. §  Penyajian: Ambil gelas saji, beri dawet hitam, es batu, tuangi santan dan sirup gula jawa. Sajikan.


            Selamat Mencoba!!!!

Dan bagi anda yang berada di luar kota, bila lewat Purworejo jangan lupa untuk mampir ke lapak-lapak pedagang Dawet Ireng yang tersebar disepanjang jalan di purworejo. Jika anda tidak mampir dijamin anda dibikin Ngiler!!!!!!!!